rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Rabu, 21 April 2010

(Bukan) Testimoni Susno

Judul : (Bukan) Testimoni Susno
Penulis : IzHarry Agusjaya Moenzir
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tanggal terbit : Februari - 2010
Jumlah Halaman : 148
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi (L x P) : 150 x 210 mm
Kategori : Sosial-Politik
Text Bahasa : Indonesia
Harga : Rp 50.000 Rp 42.500 (Hemat Rp 7.500)

Judul diatas dikutip dari judul buku terbitan Gramedia Pustaka Utama yang ditulis oleh IzHarry Agusjaya Moenzier. Buku ini menurut penulisnya merupakan rangkuman dari hasil perbincangan langsung antara penulisnya dengan Susno Duaji, Jenderal polisi bintang tiga yang mantan Kabareskrim.

Disamping mengulang hal-hal yang sudah diungkapkan di ‘testimoni’-nya tempo hari, ditambahinya juga dengan beberapa hal yang baru.

Selain itu, diceritakannya secara ringkas background keluarganya dan perjalanan kariernya dimulai dari saat mendaftar di Akabri Kepolisian sampai meraih bintang tiga.
Dilanjutkan dengan masa-masa menjadi Kabareskrim yang berakhir dengan kegetiran, lantaran telah diperlakukan tidak adil oleh atasan dan koleganya dengan dijadikan sebagai tumbal kambing hitam.

Seperti yang sudah beredar di ranah publik sebelum ini, yang dikenal dengan sebutan ‘testimoni’. Susno didalam buku ini kembali menuturkan pengetahuannya mengenai kasus Bank Century.

Dibeberkannya perihal sistematika kasus Century secara gamblang dan jelas. Diantaranya adalah tentang hasil penyelidikan yang telah diperoleh kesimpulan sementaranya.

Susno menuturkan bahwa masalah ini bukan masalah yang rumit. Jika kita memiliki kemauan yang kuat dan berani mengambil langkah-langkah yang jelas tanpa ewuh pekewuh, kasus ini gampang bisa terkuak lebar.

Kesimpulan sementaranya itu, antara lain mengungkapkan bahwa :
• Penyertaan dana LPS kepada Bank Century senilai Rp. 6,762 Trilyun, sedangkan dana nasabah yang diselewengkan oleh Robert Tantular dan kroni-kroninya adalah kredit fiktif Rp. 278 Milyar, kontrak kelola dana fiktif senilai Rp. 90 Milyar, pencairan valas tanpa ijin pemiliknya senilai USD 18 Juta, LC fiktif sebesar USD 75,2 Juta. Jumlah keseluruhannya adalah setara dengan nilai Rp. 1,298 Trilyun. Yang harus ditanyakan adalah kemana selisihnya sebesar Rp. 5.464 Trilyun ?.
• Untuk dana nasabah senilai Rp. 4,31 Trilyun patut dipertanyakan, karena tidak seluruh dana nasabah diselewengkan oleh Robert Tantular dan kroni-kroninya. Yang diselewengkan hanya senilai Rp. 1,298 Trilyun. Jadi kenapa disediakan dana sebesar Rp. 4,31 Trilyun untuk mengganti uang nasabah ?.
• Menurut LPS untuk SUN, FASBI, Giro BI dan SBI senilai Rp. 1,973 Trilyun, sedangkan menurut Century untuk SUN, FASBI, Giro BI dan SBI senilai Rp. 2,450 Trilyun. Berarti ada selisih sebesar Rp. 477 Milyar.
• Perhitungan ini didasarkan bahwa dana nasabah yang diselewengkan hanya senilai Rp. 1,298 Trilyun. Tentunya apabila dana tersebut telah diganti, maka bank pasti akan beroperasi normal. Namun kenyataannya masih ada beberapa nasabah yang belum bisa mencairkan dananya. Salah satunya adalah Budi Sampoerna.
• Cara penelusuran dana ini sebenaranya sangat mudah, yaitu dengan meminta pertanggungjawaban Direksi Bank Century terkait dengan pengucuran dana nasabah sebesar Rp. 4,31 Trilyun, (yang menurut LPS hanya sebesar Rp. 4,018 Trilyun. Di sini pun terjadi perbedaan perhitungan antara Bank Century dengan LPS sebesar Rp. 300 Milyar.

Hal lainnya, kembali Susno mengungkap soal surat dari Hesham Alwarraq dan Rafat Ali Rizvi tertanggal 3 Juni 2009 yang pada intinya bersedia mengembalikan kerugian Bank Century dan bersedia membeli kembali Bank tersebut.
Sebagaimana diketahui, dalam soal surat ini, Menteri Keuangan tidak memberikan respon sebagaimana seharusnya.

Lalu diungkapkannya lagi hal yang pernah menghebohkan terkait soal catatan bahwa Bareskrim tidak memprioritaskan kasus penyertaan dana LPS sebesar Rp. 6,762 Trilyun tersebut.
Menurutnya itu karena pertimbangan : “Ada diantara anggota KSK saat itu yang sedang mengikuti Pemilu Wakil Presiden dan kemudian menang, sehingga menunggu persiapan pelantikan Wakil Presiden. Tentunya kalau langsung disidik akan terjadi kehebohan, walaupun sebenarnya untuk membuktikan adanya kasus penyertaan modal dari LPS senilai Rp. 6,762 Trilyun ke Bank Century tidak terlalu sulit”.

Disamping soal Bank Century, Susno kembali memberikan klarifikasi dalam kaitannya dengan dugaan dirinya ikut merekayasa kasusnya Bibit dan Chandra.
Klarifikasinya itu disertai pula dengan penegasan darinya bahwa yang dimaksud ‘Truno-3’ dalam rekaman sadapan pembicaraan telponnya Anggodo itu bukanlah dirinya.

Di lingkungan Bareskrim, call sign bagi Susno sebagai Kabareskrim adalah Guruh-1. Sedangkan call sign Truno-3 diperuntukkan bagi Direktur III, Kombes Pol Yovianus Mahar, yang saat itu bertugas sebagai Ketua Tim Penyidik.
Sedangkan call sign yang berlaku di Mabes Polri adalah Tribata-1 untuk Kapolri, Tribata-2 untuk Wakapolri, Tribata-3 untuk Irwasum, Tribata-4 untuk Propam, Tribata-5 untuk Kabareskrim.

Sekali lagi, Truno-3 itu bukan Kabareskrim, sehingga mana mungkin saya bisa merekayasa ?”, kata Susno.

Susno menuturkan bahwa penyidikan kasus pimpinan KPK itu diawali dari keinginan Kapolri untuk mengungkap motif yang ada dibalik pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen.
Kapolri lalu menunjuk Wakabareskrim, Irjen Pol Hadiatmoko, sebagai koordinator penyelidikan dan penyidikan yang akan dilakukan oleh lima tim.
Namun setelah sekian lama tim bekerja, penyelidikan gagal membuahkan hasil. Padahal Kapolri sudah terlanjur melaporkan kepada Presiden bahwa motif pembunuhan itu adalah kasus penyuapan yang melibatkan pimpinan KPK.
Lantaran itu, maka posisi Wakabareskrim digantikan oleh Brigjen Pol Dik Dik Mulyana.

Pergantian itu disertai dengan pembentukan tim baru dibawah komandonya Kombes Pol Yovianus Mahar. Tugas utama dari tim ini adalah mencari kasus yang dapat menjerat pimpinan KPK.


Usai kasus yang melibatkan para pimpinan KPK itu, Kombes Polisi Yovianus Mahar telah dinaikkan pangkatnya menjadi bintang satu, Brigjen Polisi Yovianus Mahar. Sedangkan Brigjen Pol Dik Dik Mulyana dinaikkan pangkatnya menjadi bintang dua, Irjen Pol Dik Dik Mulyana.


Saya sejak awal tidak diikutkan dalam penyidikan kasus-kasus yang terkait KPK”, kata Susno.


Perlu dicatat, penyidikan itu sepenuhnya di bawah kendali Kapolri, dan saya selaku Kabareskrim tidak diberi peran signifikan, alias di by-pass”, tegas Susno.

Bukan hanya di kasus KPK, tetapi pada kasus ikutannya saya tidak diikutsertakan, seperti penyadapan dan lain-lain. Semua di luar kendali saya. Tim-tim itu semua bertanggungjawab langsung kepada Kapolri”, tambah Susno.

Namun perlu dicatat, bahwa saat itu informasi itu tidak sampai kepada publik. Hal yang tersampaikan oleh media massa tidaklah seperti apa yang dituturkan oleh Susno Duadji di buku ini.

Maka menjadi wajar jika sebagai penanggungjawab atas upaya rekayasa atas kasus kriminalisasi pimpinan KPK itu, semua telunjuk mengarah kepada Susno Duadji sebagai Kabareskrim.


Merekayasa yang mana ?. Yang di sebelah-sebelah saya inilah yang harus mundur. Harusnya mereka dengan jantan berkata, Hei Tim-8, mohon maaf, bukan dia, saya. Harusnya kesatria dong !”, kata Susno.

Heran saya, kok dia berani berbohong di depan DPR RI yang merupakan representasi 250 juta rakyat Indonesia. Sehari itu sudah lima kali dia berbohong di forum resmi RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan Komisi III DPRRI. Pertama, tentang pengunduran diri saya. Kedua, mengenai janji dan pernyataan akan mundur dari jabatan kalau kasus Bibit dan Chandra tidak sampai ke pengadilan. Ketiga, sewaktu menjawab pertanyaan anggota Komisi III Bambang Soesatyo. Keempat, menyangkut nama Nurcholis Majid. Dan yang kelima, soal mantan Menteri Kehutanan MS Kaban”, jelas Susno.

Hal lain yang juga cukup mengejutkan adalah kisah Susno tentang adanya ruangan di sebelahnya ruangan kapolri yang disediakan untuk perwakilan dari seseorang yang bukan berasal dari Kepolisian.

Luar biasa itu !. Jika ada anak buah nggak nurut sama orang itu, dicopot. Makanya saya cuma bisa ketawa aja. Lho, duitnya banyak, gimana lagi ?”, kata Susno.

Begitulah gambaran sekilas tentang isi buku yang berjudul ‘(Bukan) Testimoni Susno’ yang setebal 148 halaman itu.

Sebenarnya apa maksud Susno dengan membeberkan ini, apakah ia ingin membuka perseteruan dengan koleganya di Polri ?.

Susno mengatakan bahwa tidak ada niat secuilpun untuk berbenturan dengan institusi kepolisian yang telah membesarkan dirinya.

Namun, saat ini Susno merasa dirinya sudah dirugikan dan dilalimi, dia hanya ingin namanya direhabilitasi.

Jadi saya sudah pada posisi yang tidak punya bargaining power lagi. Saya sudah tersudut, dinding tebal ada di punggung saya. Saya tidak bisa mundur lagi”, kata Susno.

Puluhan tahun ia menjalani karir dan berbakti, Susno tidak rela harus berakhir begini. Susno ingin institusi Polri tampil membela dan memulihkan nama baiknya.

Akhirulkalam, di penutup buku ini Susno mengatakan bahwa “Saya memutuskan untuk bangkit dan menjelaskan kepada publik, yang besar dan banyak belum tentu benar,yang kecil dan sedikit belum tentu salah. Yes, the opinion of million people is not necessarily tue, the opinion of one person is not necessarily wrong. Berjuta kepalsuan dan hipokrisi akan pupus bila satu kebenaran datang membantah”.

Lalu, di sampul belakang dari buku ini Adnan Buyung Nasution memberikan komentarnya atas buku ini dengan menuliskan bahwa Susno harus bicara !, karena tanpa itu maka akan berlaku pepatah ‘setengah kebenaran lebih jahat dari kejahatan itu sendiri’.

Maka, untuk melengkapi yang separuhnya lagi, seharusnya Susno bicara lebih banyak lagi tentang semua kebenaran yang dia ketahui, sehingga semua menjadi sempurna sebagai sebuah kebenaran yang utuh.

Masihkah Susno punya cukup nyali dan keberanian untuk membuka kebenaran secara utuh ?. Ataukah, ia sudah puas walau kebenaran hanya terungkap separuhnya asalkan namanya sudah bisa kembali pulih ?.

Yah, buat kamu yang berminat dengan buku ini kamu bisa langsung berkunjung kesini.

Dan sekarang saatnya pamit, salam damai.. peace !!

Sabtu, 17 April 2010

Bencana Jawa 2011: Konspirasi Internasional Menghancurkan Jawa

Judul : Bencana Jawa 2011
Penulis : Yanky DK
Penerbit : Ufuk Press
Tanggal terbit : Juli - 2009
Jumlah Halaman : 360
Jenis Cover : Soft Cover
Kategori : Mistery - Thriller
Text Bahasa : Indonesia
Harga : Rp 39.900 Rp 31.920 (Hemat Rp 7.980)

Resensi :

Pusat ekonomi 60% ada di pulau Jawa, 60% konsentrasi penduduk RI ada di pulau Jawa. Setelah pulau Jawa hancur, maka pulau-pulau lain menjadi lebih berkembang dan lebih mandiri dalam mengelola sumber daya alamnya. Kehancuran pulau Jawa beserta penduduk penghuninya, dimanfaatkan oleh beberapa negara lain yang melihat adanya peluang mengeruk keuntungan dari bencana.

Buku ini bukan sekedar novel fiksi biasa, tetapi merupakan novel ramalan yang diperkaya dengan data riset tentang geologi, ekonomi, politik, dan teknologi masa depan. Ramalan tentang masa depan pulau Jawa yang akan hancur akibat konspirasi intelijen international dan bom termonuklir. Bom termonuklir yang pernah diduga menjadi sebab gempa dan tsunami Aceh 2004.

Kali ini, bom termonuklir diciptakan dengan kekuatan yang jauh lebih dashyat. Hancurkah Pulau Jawa sebagaimana seperti ramalan Jayabaya 500 tahun lalu? Bagaimana Honggo Kim, seorang pekerja Indonesia di luar negeri bisa terlibat dalam konspirasi ini?

Dikisahkan dengan memukau, novel berbalut action, terorisme, thriller, suspense, misteri, dan konspirasi ini, sekaligus memberi pengetahuan baru bagi para pembacanya.

Hmm, menurut saya novel ini menarik karena menyangkut ramalan prabu Jayabaya, Raja Kediri, yang katanya orang jawa dulu ramalannya selalu tepat dan akurat (jadi ingat ramalan bangsa maya. Cari ah, bukunya.. ).

Buat kamu yang pengen tahu apa aja isi ramalan Jayabaya, kamu bisa berkunjung kesini.

Trus kalau kamu tertarik sama novel yang seru ini, langsung aja ke TKP.

Hehe, dan sekarang waktunya pamit, salam damai.. Peace !!

Sabtu, 10 April 2010

THE JACATRA SECRET : Misteri Satanic Symbols di Jakarta

Judul : THE JACATRA SECRET, Misteri Satanic Symbols di Jakarta
Penulis : Rizki Ridyasmara
Penerbit : Conspiratus Series
Tanggal terbit : Desember - 2009
Jumlah Halaman : 498
Berat Buku : 400 gr
Jenis Cover : Soft Cover
Kategori : Mistery - Thriller
Text Bahasa : Indonesia
Harga : Rp 79.000 Rp 67.150 (Hemat Rp 11.850)

TAHUKAH ANDA jika kota Jakarta itu dibangun para Freemason? Sejak pembangunan Stadhuis (kini dikenal sebagai Gedung Museum Sejarah Jakarta atau "Museum Fatahillah") di tahun 1707 hingga sekarang, para Freemason ini terus membangun Jakarta dan menyisipkan aneka simbol pagannya ke Ibukota tercinta ini.

TAHUKAH ANDA jika luas keseluruhan Museum Fatahilah adalah 13.000 meter persegi?

TAHUKAH ANDA jika gerbang utama Museum Fatahillah terdiri dari 13 buah batu berbentuk Arch?

TAHUKAH ANDA jika batu istana DAM di depan Museum Fatahillah tersusun atas 13 baris?

TAHUKAH ANDA jika struktur piramida keanggotaan Freemasonry juga terdiri dari 13 tingkat?

TAHUKAH ANDA jika Freemason Belanda membangun pusat Menteng (Taman Suropati dan Gedung Bappenas sekarang) dengan desain simbol kepala kambing iblis Baphomet yang sampai sekarang masih bisa disaksikan oleh siapa pun?

TAHUKAH ANDA jika renovasi Air Mancur Bundaran Hotel Indonesia di tahun 2001 sarat dengan simbolisme Kabbalah, dimana proyeknya mengambil tema sentral "Cahaya" atau "Illuminaty"?

TAHUKAH ANDA jika ratusan simbol Kabbalah bertebaran di Museum Taman Prasasti di Tanah Abang?

TAHUKAH ANDA jika ada sebuah makam di Museum Prasati Tanah Abang yang tidak bernama namun memiliki simbol Grand Master Freemasonry?

TAHUKAH ANDA jika di bawah tanah Jakarta ada berbagai terowongan rahasia yang saling terhubung, yang sampai sekarang pintunya masih bisa disaksikan di berbagai tempat?

TAHUKAH ANDA jika Masjid Istiqlal dibangun di atas sebuah benteng Belanda yang dikenal sebagai Benteng Tanah karena di bawahnya ada terowongan rahasia?

Hohoho, banyak banget ya pertanyaannya. Sejujurnya sih jawaban saya 'Tidak Tahu' secara saya kan nggak pernah ngitung luas museum Fatahilah apalagi jumlah batunya. Boro-boro ke Fatahillah, mampir ke Jakarta aja nggak pernah.
Tapi ya begitulah resensi dari buku “The Jacatra Secret”. Dan mengagetkan sekali kalau ternyata ibukota Jakarta kita yang tercinta ini dibangun oleh para freemason.

Sedikit penjelasan bahwa Freemasonry adalah sebuah organisasi persaudaraan Internasional, sekaligus merupakan gerakan rahasia paling besar dan paling berpengaruh di seluruh dunia. Freemasonry terdiri dari dua kata yang di satukan. Free artinya bebas atau merdeka, sedangkan Mason adalah juru bangun atau pembangun.


Bagi penganut teori Konspirasi, freemasonry adalah "The Shadow" atau "Invisible Hand" yang secara diam-diam mengendalikan pemerintahan-pemerintahan dunia, sistem keuangan dan bahkan arus informasi. Tujuan utama mereka adalah menciptakan sebuah tatanan dunia baru yang dikendalikan sepenuhnya oleh para mason.


Organisasi ini sering menggunakan simbol dan angka sebagai bahasa rahasia (ya, seperti simbol baphomet dan angka 13 itu). Salah satu angka rahasia dan tersakral adalah angka 666

atau yang biasa di sebut angka setan/Lucifer sehingga ada yang menghubungkan gerakan ini dengan aliran satanic.


Hmm, itulah sedikit cerita tentang freemason yang saya tahu. Walaupun buku ini berbentuk fiksi alias novel (kayak Da Vinci Code), tapi novel “The Jacatra Secret” ini menyajikan sejumlah fakta sejarah yang tak terbantahkan jika Batavia, yang kemudian menjadi Jakarta, merupakan sebuah kota Masonik, lengkap dengan simbol-simbol iblis di dalam tata ruang kota dan sejumlah bangunan penting yang ada di dalamnya. Apalagi novel ini juga diperkuat dengan sejumlah foto otentik yang menyulitkan siapa pun yang ingin membantahnya.

Dan buat kamu yang berminat, kamu bisa langsung kunjungi link ini bukukita.com

Saatnya pamit, salam damai.. Peace !!


Jumat, 02 April 2010

ATLANTIS, The Lost Continent Finally Found

Judul : ATLANTIS, The Lost Continent Finally Found
Penulis : Prof. Arysio Santos
Penerbit : Ufuk Press
Tanggal terbit : 2010
Jumlah Halaman : 684
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi (L x P) : 150 x 230 mm
Kategori : Sejarah Dunia
Text Bahasa : Indonesia
Harga : Rp 119.900 Rp 95.920 (Hemat Rp 23.980)

Hmmm, apa yang kamu bayangkan saat mendengar kata Atlantis? saya kok jadi ingat sama wahana air yang ada di Jakarta ya??
tapi Atlantis yang saya maksud ini bukan Atlantis wahana air itu lho, yang saya maksud ini Atlantis benua yang hilang. walaupun saya masih penasaran apa ya hubungan antara Atlantis si wahana air dengan Atlantis benua yang hilang?

Menurut beberapa sumber, Legenda yang berkisah tentang "Atlantis" pertama kali ditemui dalam karangan filsafat Yunani kuno: Dua buah catatan dialog Plato (427-347 SM) yaitu buku Critias dan Timaeus.

Pada buku Timaeus, Plato berkisah: "Di hadapan Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut. negara besar yang mempunyai peradaban tinggi itupun lenyap dalam semalam."

Dan satu bagian dalam dialog buku Critias, dijelaskan secara garis besar seperti berikut ini: "Ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik arah barat Laut Tengah yang sangat jauh, yang bangga dengan peradabannya yang menakjubkan. Ia menghasilkan emas dan perak yang tak terhitung banyaknya: istana dikelilingi oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding perak. Dinding tembok dalam istana bertahtakan emas,cemerlang dan megah. Di sana, tingkat perkembangan peradabannya memukau orang. Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna, juga ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah dilanda gempa dahsyat, tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga hilang dalam ingatan orang-orang."

Plato menyatakan bahwa puluhan ribu tahun lalu terjadi berbagai letusan gunung berapi secara serentak, menimbulkan gempa, pencairan es, dan banjir. Peristiwa itu mengakibatkan sebagian permukaan bumi tenggelam. Bagian itulah yang disebutnya benua yang hilang atau Atlantis. Plato menegaskan bahwa wilayah Atlantis pada saat itu merupakan pusat dari peradaban dunia dalam bentuk budaya, kekayaan alam, ilmu/teknologi, dan lain-lainnya. Plato juga menetapkan bahwa letak Atlantis itu di Samudera Atlantik sekarang. Pada masanya, Plato bersikukuh bahwa bumi ini datar dan dikelilingi oleh satu samudera secara menyeluruh.

Berbeda dengan Plato tentang letak Atlatis, penelitian terakhir yang dilakukan oleh ilmuwan Fisika Nuklir asal Brazil, Prof. Arysio Santos, menegaskan bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia (wuiih, terjawab sudah rasa penasaran saya! ). Setelah melakukan penelitian selama 30 tahun, Prof. Santos menghasilkan buku Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitive Localization of Platos's Lost Civilization (2005) (ya, seperti judul postingan ini).
Prof. Santos menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi dan cara bertani yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia menurutnya ialah bentuk yang diadopsi oleh candi Borobudur, piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.

Dan ini sekilas dari isi buku Atlantis, The Lost Continent Finally Found, dimana Prof. Santos mengungkapkan fakta bahwa:
1. Atlantis adalah tempat ilmu dan penemuan besar manusia muncul kali pertama (budaya bercocok tanam, bahasa, metalurgi, astronomi, seni, dll).
2. Peradaban-peradaban sesudahnya (Yunani, Mesir, Maya, Aztec, Inca, dll) sesungguhnya dibangun oleh bangsa Indonesia yang mengungsi dari bencana dan mewariskan penngetahuannya ke negeri baru mereka, sehingga ada banyak persamaan budaya dan arsitektur di setiap peradaban (teori difusi budaya).

Dalam banyak hal, buku ini berhasil mengkonfirmasi kebenaran kitab suci dan mitologi, mengawinkan sains dan agama, dan pasti akan mengubah cara pandang Anda terhadap sejarah umat manusia.

Demikian sedikit kilasannya (hihi, kok mirip pembawa berita ya??), Buat kamu yang berminat dan tertarik dengan buku ini, dapat mengunjungi link ini bukukita.com

Dan akhir kata, Kita harus bersyukur bahwa Indonesia adalah wilayah yang dianggap sebagai ahli waris Atlantis. membuat kita tidak rendah diri di dalam pergaulan internasional, karena Atlantis pada masanya ialah pusat peradaban dunia. (hehe.. )

Saatnya pamit nih, salam damai.. Peace !!